JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa yang tidak suka dipijat? Selain mampu memupus lelah dan melemaskan otot, pijat juga mampu menenteramkan hati. Manfaat pijat tidak hanya itu. Studi ilmiah menunjukkan, orang yang sering dipijat juga lebih jarang mengalami depresi.
Terapi pijat sudah sejak lama terbukti punya manfaat pada sisi emosional seseorang, yakni memupus stres dan tekanan tubuh. Dalam sebuah penelitian, terbukti pasien-pasien depresi merasakan dirinya merasa lebih baik setelah mendapatkan terapi pijat.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan periset dari Taiwan, dilakukan perbandingan dampak terapi pijat dengan terapi lain, seperti herbal China, olahraga relaksasi atau beristirahat, pada pasien depresi.
Secara umum diketahui, terapi pijat yang dilakukan secara rutin lebih efektif dalam mengurangi gejala-gejala depresi dibandingkan dengan terapi lainnya.
Para ahli meyakini, terapi pijat tidak hanya mengurangi stres dan membuat tubuh menjadi rileks, tetapi tiap sentuhan tangan dari pemijat akan menghasilkan hubungan persahabatan antara terapis dan pasien. Pada akhirnya, hal ini akan memicu dikeluarkannya hormon oksitoksin yang menimbulkan ada rasa saling percaya
0 komentar:
Posting Komentar