KOMPAS.com - Ikan adalah sumber protein yang murah dan lezat. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan mengonsumsinya. Alasan utamanya, baunya amis, dan durinya bikin repot saat menikmatinya.
Agar "fobia" Anda terhadap ikan bisa lenyap, coba ikuti beberapa trik untuk mulai mencintai ikan berikut ini.
1. Baunya amis!
Ikan yang berbau amis, artinya tidak segar. Ikan mentah yang segar seharusnya berbau segar khas ikan. Anda bisa kok, bertanya pada si penjual, bagaimana memilih ikan segar. Ciri ikan segar yang paling mudah dikenali adalah, insangnya masih berwarna merah segar, dan matanya terlihat cembung dan jernih.
Setelah membeli ikan, sebaiknya Anda segera memasaknya karena ikan tidak setahan daging atau unggas. Jika Anda baru akan memasaknya besok, masukkan ke dalam kantong berisi es, dan simpan di bagian belakang freezer. Daging ikan untuk steaks atau fillet sebaiknya dibungkus rapat dalam plastik rangkap, namun ikan utuh bisa diletakkan langsung di atas kantong es. Anda juga bisa membeli ikan beku jika memang baru berniat memasaknya lain hari.
2. Hanya suka nugget ikan
Mau bentuknya mentah, matang, berbentuk ikan utuh atau sudah diolah jadi nugget, artinya sama: Anda tetap suka ikan. Anda masih bisa mendapatkan manfaat gizinya, kok. Bahkan, Anda bisa menghemat waktu Anda untuk mengolahnya. Anda tinggal menambahkan sayuran dan saus tartar agar nugget ikan bisa menjadi sajian yang lebih sehat.
3. Tak mau repot dengan durinya
Ikan yang berduri banyak, seperti ikan mas, ikan bandeng, ikan kembung, dan lain sebagainya, memang membuat Anda repot. Meskipun sudah menyisihkan durinya, saat mengunyah Anda tetap harus memanfaatkan kelincahan lidah kalau-kalau masih ada duri yang tersembunyi. Bila tak ingin repot membersihkan duri, pilih saja ikan yang berduri jarang, seperti tuna, marlin, tongkol, atau ikan todak.
Anda juga bisa membeli fillet ikan yang sudah bebas duri. Ikan yang besar seperti salmon atau ikan pecak memiliki tulang utama meskipun sudah diolah dalam bentuk fillet atau steak, namun tulang itu selalu berada di posisi yang sama sehingga mudah dibersihkan.
4. Harus dimasak jadi apa?
Memang bosan jika berulangkali harus digoreng atau dibakar. Hal ini wajar saja. Banyak pemasak pemula yang enggan memasak ikan karena tak punya ide bagaimana mengolahnya, dan selain itu juga khawatir memasaknya terlalu matang sehingga hancur.
Selain digoreng biasa, Anda bisa melumuri ikan dengan tepung panir lalu menggorengnya. Bisa juga dengan mengolahnya sebagai sup ikan, tumis ikan, atau memasaknya bersama pasta. Dikukus dengan bumbu bawang putih juga bisa. Agar dagingnya tidak remuk, ikan harus menjadi bahan terakhir yang dimasak.
5. Tak suka kulitnya
Kulit ikan yang tak dimasak dengan matang memang masih akan menyisakan lendir dan bau amis. Namun yang perlu Anda ketahui, kulit itu melindungi daging ikan dari temperatur yang ekstrem -apakah itu suhu dari es atau panasnya arang. Kulit ikan juga mudah dibuang (Anda bisa minta tolong penjual untuk membuangnya).
Namun selama kulitnya jenis yang tipis, kulit ikan yang sudah masak juga cukup lezat. Kecuali kulit ikan yang tebal, seperti pada ikan todak atau ikan kerapu, lebih baik sih dibuang saja.
DIN
1 komentar:
Artikel yang menarik, semoga keluarga indonesia makin sadar mengenai pentingnya mengkonsumsi ikan.
Posting Komentar